Hahahahaha~
Sampe rumah, ganti baju, buka laptop, online, galau..
wkwkwk...
Kenapa galau hayo? kenapa ya??
Gw tau sih kenapa pastinya gw galau..
Tapi, males cerita masa-_-
Kalo cerita takut yang diceritain tambah galau bor~
Oiya, maap yak yang susah-susah baca blog gw malah ketemu postingan ga mutu gini...
Abisnya kalo nulis di kertas itu ga go green..
Buang-buang kertas *alibi*
Males ngebahas, tapi terngiang terus-_-
Mau cari kegiatan lain, tapi udah ga ada yang bisa dikerjain-_-
Sekalinya ada yang bisa dikerjain malah ngingetin sama penyebab galaunya-_-
Ealaaaah...
Cukup ngebayanginnya dong...
Rada gimana gitu-_-
Ah, udah ah randomnya...
Moga2 abis ini bisa normal lagi...
Atau gw harus ganti kasur (?)
HAHA
-Stefany-
Rabu, 27 Juni 2012
Selasa, 26 Juni 2012
Rhoza Kingdom (3)
Hari pertama dimulai, semua disiapkan dengan sempurna.
Ini adalah yang pertama, pertama kalinya seorang pangeran keturunan kerajaan mencari jati dirinya bersama dengan sahabat-sahabatnya. Dari dulu, pangeran putra mahkota selalu mendapatkan jati dirinya dibantu oleh ayahnya. Tapi, dari generasi ke generasi, jati diri selalu ditemukan di hari ke tujuh. Labih dari itu kemungkinan besar pangeran itu gagal.
Kini, hutan tumbal itu ada di depan mata mereka. Semua berdebar, tak terkecuali pangeran Chamer. Perasaan itu berkecamuk seperti topan yang melahap dan mencampur adukkan segalanya. Takut, gentar, semangat, penasaran, keinginan, untuk menaklukkan. Sesaat semua terdiam, terpaku dan bergeming, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Dan akhirnya Yacelyn memecahkan keheningan itu.
"Hei, apa lagi yang kalian tunggu? Hutan itu di depan mata kita kan?" Kata Yacelyn bersemangat.
"Yap, betul sekali!! Ayo kita mulai teman, semakin cepat semakin baik." Sahut Sachiel
Mendengar perkataan Yacelyn dan Sachiel, pangeran Chamer dan sobatnya yang lain sadar dan kembali bersemangat. Mereka melangkah pasti menyusul Yacelyn dan Sachiel yang sudah lebih dulu menembus kabut hutan tumbal. Tapi, tanpa mereka sadari, salah satu dari mereka melambat. Rein berjalan sedikit tertatih sambil memegang perutnya. Namun rasa sakit itu ditahannya sekuat mungkin dan ia berusaha berjalan cepat menyusul sahabat-sahabatnya.
Hari mulai siang, dan mereka yakin ini waktu yang tepat untuk mendirikan kemah sebelum malam datang. Eclipta, Yacelyn, dan Sachiel membangun 2 tenda dan membantu Iona mencari tumbuhan racun dan obat-obatan. Sedangkan Rein, Thomp dan pangeran Chamer menyiapkan persenjataan dan jebakan untuk keadaan tak terduga. Di tengah persiapannya, Rein merasakan sakit itu lagi, kali ini lebih sakit dan hampir tidak tertahankan. Tapi, Rein yang keras kepala tetap bersikeras menyembunyikannya. Dia beralibi mencari para SP perempuan demi menjauh menahan rasa sakit itu.
Tentu saja pangeran Chamer merasakan kejanggalan pada sikap Rein. Dia tahu, sahabatnya yang bermulut tajam itu tidak mungkin tiba-tiba berkata halus dan minta izin seperti tadi. Namun, pekerjaannya membuat ia tidak dapat mengalihkan perhatiannya. Ia berusaha menganggap itu wajar dan melupakannya.
Iona dan SP perempuan lain kembali ke kemah sambil bercerita riang. Mereka membawa banyak sekali tumbuhan. Thomp merasa aneh karena tidak melihat Rein di antara gerombolan sahabat cerewetnya itu.
"Kalian tidak bersama Rein?" Tanya Thomp datar.
"Memangnya Rein pergi ke mana?" Balas Eclipta
"Dia bilang ingin menyusul kalian, tapi gelagatnya aneh, aku merasakan kejanggalan, teman. Dia sedikit lebih... ramah." Jawab Chamer polos.
"Ah, Chamer.. Apa salahnya Rein bersikap sedikit ramah?" tukas Iona
"Hei, semua siaga!! Bersiaaaap!! Ada musuh yang datang!!!" teriak Yacelyn.
Tiba-tiba dari semak-semak muncul Rein dengan tongkat kayu sebagai penopang. Keringat mengucur dan membasahi wajah hingga kakinya. Matanya terlihat lelah dan bibirnya terus merintih kesakitan. Sebelah tangannya memegang tongkat dan sebelah lagi memegang perutnya. Konsentrasi ksatria lain buyar sudah. Melihat temannya meringis seperti itu sungguh sebuah siksaan bagi mereka. Mereka bergegas meninggalkan senjata dan berlari ke arah Rein. Namun, dewi keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Seorang mage (ksatria penyihir) muncul dari belakang Rein dan menyerang Pangeran Chamer. Sementara Yacelyn berteriak histeris, Tromp dan Sachiel merlari berusaha menyelamatkan pangeran... Namun.......
Dalam detik-detik itu, detik-detik sebelum semuanya terlanjur terjadi, Rein berkata dalam hatinya..
Ini adalah yang pertama, pertama kalinya seorang pangeran keturunan kerajaan mencari jati dirinya bersama dengan sahabat-sahabatnya. Dari dulu, pangeran putra mahkota selalu mendapatkan jati dirinya dibantu oleh ayahnya. Tapi, dari generasi ke generasi, jati diri selalu ditemukan di hari ke tujuh. Labih dari itu kemungkinan besar pangeran itu gagal.
Kini, hutan tumbal itu ada di depan mata mereka. Semua berdebar, tak terkecuali pangeran Chamer. Perasaan itu berkecamuk seperti topan yang melahap dan mencampur adukkan segalanya. Takut, gentar, semangat, penasaran, keinginan, untuk menaklukkan. Sesaat semua terdiam, terpaku dan bergeming, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Dan akhirnya Yacelyn memecahkan keheningan itu.
"Hei, apa lagi yang kalian tunggu? Hutan itu di depan mata kita kan?" Kata Yacelyn bersemangat.
"Yap, betul sekali!! Ayo kita mulai teman, semakin cepat semakin baik." Sahut Sachiel
Mendengar perkataan Yacelyn dan Sachiel, pangeran Chamer dan sobatnya yang lain sadar dan kembali bersemangat. Mereka melangkah pasti menyusul Yacelyn dan Sachiel yang sudah lebih dulu menembus kabut hutan tumbal. Tapi, tanpa mereka sadari, salah satu dari mereka melambat. Rein berjalan sedikit tertatih sambil memegang perutnya. Namun rasa sakit itu ditahannya sekuat mungkin dan ia berusaha berjalan cepat menyusul sahabat-sahabatnya.
Hari mulai siang, dan mereka yakin ini waktu yang tepat untuk mendirikan kemah sebelum malam datang. Eclipta, Yacelyn, dan Sachiel membangun 2 tenda dan membantu Iona mencari tumbuhan racun dan obat-obatan. Sedangkan Rein, Thomp dan pangeran Chamer menyiapkan persenjataan dan jebakan untuk keadaan tak terduga. Di tengah persiapannya, Rein merasakan sakit itu lagi, kali ini lebih sakit dan hampir tidak tertahankan. Tapi, Rein yang keras kepala tetap bersikeras menyembunyikannya. Dia beralibi mencari para SP perempuan demi menjauh menahan rasa sakit itu.
Tentu saja pangeran Chamer merasakan kejanggalan pada sikap Rein. Dia tahu, sahabatnya yang bermulut tajam itu tidak mungkin tiba-tiba berkata halus dan minta izin seperti tadi. Namun, pekerjaannya membuat ia tidak dapat mengalihkan perhatiannya. Ia berusaha menganggap itu wajar dan melupakannya.
Iona dan SP perempuan lain kembali ke kemah sambil bercerita riang. Mereka membawa banyak sekali tumbuhan. Thomp merasa aneh karena tidak melihat Rein di antara gerombolan sahabat cerewetnya itu.
"Kalian tidak bersama Rein?" Tanya Thomp datar.
"Memangnya Rein pergi ke mana?" Balas Eclipta
"Dia bilang ingin menyusul kalian, tapi gelagatnya aneh, aku merasakan kejanggalan, teman. Dia sedikit lebih... ramah." Jawab Chamer polos.
"Ah, Chamer.. Apa salahnya Rein bersikap sedikit ramah?" tukas Iona
"Hei, semua siaga!! Bersiaaaap!! Ada musuh yang datang!!!" teriak Yacelyn.
Tiba-tiba dari semak-semak muncul Rein dengan tongkat kayu sebagai penopang. Keringat mengucur dan membasahi wajah hingga kakinya. Matanya terlihat lelah dan bibirnya terus merintih kesakitan. Sebelah tangannya memegang tongkat dan sebelah lagi memegang perutnya. Konsentrasi ksatria lain buyar sudah. Melihat temannya meringis seperti itu sungguh sebuah siksaan bagi mereka. Mereka bergegas meninggalkan senjata dan berlari ke arah Rein. Namun, dewi keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Seorang mage (ksatria penyihir) muncul dari belakang Rein dan menyerang Pangeran Chamer. Sementara Yacelyn berteriak histeris, Tromp dan Sachiel merlari berusaha menyelamatkan pangeran... Namun.......
Dalam detik-detik itu, detik-detik sebelum semuanya terlanjur terjadi, Rein berkata dalam hatinya..
"Andaikan aku tidak egois seperti ini. Andaikan aku bisa merancang pertahanan yang bagus. Andaikan aku tidak membuyarkan konsentrasi mereka. Andaikan aku mengakui kelemahanku dan meminta pertolongan. Andaikan, dan andaikan..."
Bersambung~
Kamis, 21 Juni 2012
Wonderful and Annoying Day
Yah, gw tau wonderful sama annoying itu jauh banget, tapi emang hari ini tuh gabungan gitu.. udah kaya power ranger... Bergabuuuung~
Nih, pagi-pagi gw dibangunin dengan air teh ._. yah, kalo air sih biasa, ini knapa harus air teh gitu? kan lengket di sprei-_- ckckck... udah gitu gwceritanya mau ngerjain emaak dengan pura-pura baru bangun (biar dia panik maksutnyah) eh malah dikira suara ka stella yang ceritanya mau nakut-nakutin emak ._. ckckck...
Yah, habis itu gw bersiap sarapan dan berangkat... di jalan sih adem ayem aja... seperti air mengalir lah, ngeflow gitu~ abisnya beragkatnya pagi sih, jadi macetnya juga masih tidur...
Nah, sampe di skolah tercinta Smansa... Belom Ada Orang *krik* sekali-lagi mohon diperhatikan... BELOM ADA ORANG *lebay* tapi ga lama kemudian ka jeka dateng gendong kahon, trus jalan ke arah mobil gw, abis itu bilang nitip kahon sambil berlalu dan meninggalkan kahon malang itu di pinggir jalan -___- Secepat gw mencerna info dari ka jeka, secepat itu juga gw ngambil kahon yang tergeletak naas di pinggir jalan itu... gw masukin ke mobil deh...
Ga lama kemudian, Imel dateng disusul dengan Bang Sam dan Efi... Dan, imel sms gw dari jarak ga lebih dari 10 meter ._. wkwkwk... gw nyamperin lah, sombong amat kalo ampe gw ga turun dari mobil... serasa pejabat apa gitu-_- Tapi pas lagi ngobrol sama efi sama imel, tiba-tiba nambah satu makhluk pakean putih-putih... yang semakin lama semakin mendekat~~~~ Bukan hantu woy........ tapi.......... ORANG GILA...... tadinya sih dia biasa aja, ya karna gw biasa juga.. duduk-duduk doang deket kita sambil ngedumel ga jelas.. Tapi tiba-tiba Bang Sam membuat pergerakan, dia agak menjauh, dan orang gila itupun mendekatinya... Yak!! Siip!!! Karena orang gila itu mulai bertindak tidak wajar, gw, efi, dan imel, langsung memutuskan buat masuk mobil gw.. karena apa?? Karena dia berteriak-teriak tidak jelas buuuung.... beginilah cuplikannya:
"bla bla bla MATI bla bla bla bla bla GUNAGUNA bla bla bla ORANG KAYA bla bla bla bla bla POCONG bla bla bla bla bla MATI bla bla bla bla bla MATI bla bla......" merinding gw bor-_-
Ka Stella, Bang Sam, Ka Yuyun, Ka Caca, sama Imel ampe ngosngosan gitu kejar-kejaran ama orang gila...
Dan pagi itu yang seharusnya anak Rohkris memulai harinya dengan berkat malah mendapat pencobaan *eh
Okeh, orang gila itu bisa diatasi lah... Akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke Gor Soemantri di daerah Kuningan naik mobil Ka naomi sama Ka Caca. Oh iya, yang belom tahu kita mau ngapain, gw kasi tau... Kita itu mau ikut Lomba Vocal Group Rohkris di ajang 28 Cup. Kita itu terdiri dari... Gw, efi, imel, bang sam, hosang, ka caca, ka naomi, ka stella, ka jeka, dan ka cava. Ga lupa juga ada official kita yang berjasa, yaitu ka Yuyun dan Ka Lisbeth.
Seperti yang kita tau, jalanan jakarta mulai mengeluarkan tabiat buruknya (re: MACET). Dan, setelah perjalanan panjang, ruwet, mumet, di Jakarta pihak 28 menelpon. Dan kita hampir didiskualifikasi. sekali lagi HAMPIR didiskualifikasi gara-gara terlambat. Hei teman, kita sudah berangkat pagi-pagi rabun gitu aja telat, mau brangkat jam berapa lagi? kalo ngutip kata-kata ka jeka nih yak "maap-maap aja ya, kita ini dari Depok" wkwkwk...
Untung saja, pihak 28 bermurah hati dan mengijinkan kita mengikuti lomba tersebut. Inilah saat-saat paling holy... Saat-saat kita udah ga sempet lagi latian. Saat-saat kita bener-bener ngandelin Tuhan dan latian beberapa hari yang lalu. Saat-saat kita cuma bisa tersenyum dibalik kepanikan kita masing-masing. Saat gw ngerasain It's our time pas tampil. Saat gw lupa koreo *keceplosan. Saat gw dengan berani menatap dalam-dalam mata jurinya *eyaaa. Saat kita mengawali lomba dan mengakhiri lomba dengan doa~ Holy deh pokoke.
Berhubung pengumumannya hari Sabtu nanti jadi kitadiusir nyari makan deh di deket situ. Makan 5 hotcakes berempat (gw, efi, imel, dan ka naomi) plus es krim itu nikmat kalo dinikmatin. Kenyang lho.... Hehehe... Sambil makan gw sambil ngeledekin Efi dan mendengarkan percakapan "wow" kaka-kaka kelas.. wkwkwk...
Nah dari sana kita naik busway ke arah ragunan. Tapi berhubung ada kerusakan pada salah satu transjakarta yang menghambat jalan, jadi kita harus naik sekali ke Karet baru bisa ke arah Ragunan. Ga lama setelah kita beli tiket bus transjakarta itu dataang *jengjengjeng*. Hey, bukan itu masalahnya, tapi masalahnya yang aik ke bus itu cuma gw sama Ka Stella. Yang lain ketinggalan.. Bzzzt....
Gw sih biasa aja, soal'a cuma naik sekali pemberhentian doang. Tapi sepertinya Ka Stella rada panik gitu.. wkwkwk... (damai ka steelll~). Sampe di Karet kita tuh bosen minta ampun. Itu bus agaknya salonan dulu kali ya? atau spa dulu? Ga boong deh, lamanya pol. Udah gitu Ka Stella beraduh-aduh ria (Damai lagi Ka Stelll ._.v) Tapi akhirnya datang jugaaa...
Dari situ kita langsung meluncur ke pemberhentian selanjutnya (re: Departemen Pertanian) dengan satu bus full team. Ka Yuyun yang sakit perut pun akhirnya dapet duduk di sana, trus ka Lisbeth menyusul duduk, Lalu ka Naomi, Imel, dan terakhir Efi. Sementara itu gw sama KaStella tetap berdiri dan sempet dibilag kaka ade sama ka Naomi, hehe... Bukannya mau sok kuat ga duduk, tapi gw emang ga suka duduk kalo di bus transjakarta, sensasinya ga dapet. Hehehe...
Setelah lika-liku lintasan buway, kita akhirnya sampai di departemen pertanian. Kita turun dan nungguin angkot s15. Tapi setiap angkotnya lewat selalu penuh-_-bzzzt... Kita sampe hampir depsresi dan hampir naik taksi.. ckckck... Tapi akhirnya kita bagi 2 lagi. Kali ini angkot pertama yang rada penuh dan sesak dipenuhi lagi oleh ke naomi, ka yuyun, ka stella dan ka jeka. Sisanya ga naik karna emang udah ga bisa naik. Trus sisanya nunggu angkot sambil ngemper pinggir jalan. Hampir pengen naik taksi lagi sampe akhirnya angkot merah bertuliskan s15 itu datang dan Kosong, wkwkwk...
Di angkot kita ngobrolin hal tijel bin ajaib. Angkot kedua ini isinya gw, imel, efi, ka Lisbeth sama ka Cava. Oh iya, seedar info, Ka caca, hosang, dan bang sam pulang duluan, makanya dari tadi ga disebut..
Kita mempercayakan perjalanan itu sama pak ketua (re: ka cava). Gw kira Ka Cava udah khatam sama jalanan ibu kota, ternyata perkiraannya masih ada yang eleset walaupun masih banyak yang bener. Ka Lisbeth ampe naik darah waktu ngobrolin arah angkot sama tempat berentinya, wkwkwk... Yasudala, yang penting tadi kita ngebolang... Toh kalo nyasar tinggal naik taksi ampe Depok *plakk*
Akhirnya sampailah kita di Margo, berkumpul kembali sama ka naomi, ka yuyun dan ka stella... Tapi ka jeka, ka cava, sama inel ga ikut.
Sampe di Margo kita langsung punya tujuan yang sama dan direncanakan, yaitu Solari* wkwk... makan puas sambil ngobrolin cowo *eh. Dari solaria kita lanjut ke nav, tapi gw sama efi ga ikut karna takut ga sempet. Jadi, gw sama efi pisah dari rombongan trus jalan ke gunung agung. Jam 3.30 sore kita berangkat dari Margo ke terminal, terus ke gereja deeeh~
Di gereja gw ngobrol sambil nemenin efi co sampe gw dijemput ama nyokap bokap yang kebetulan tadi ada di Merpati.. hehehehe~
Mungkin buat orang hari kaya gini itu udah biasa, tapi bagi gw, setiap momen kebersamaan adalah hal luar biasa yang ga akan pernah gw dapetin lagi secara persis seperti hari ini. Hey, setiap hari itu unik. Ditambah lagi dengan peristiwa dan manusia-manusia ajaib seperti kalian semua...
Gw bangga jadi anak Rohkris 1 Depok~
Salam Semangat,
-Stefany-
Nih, pagi-pagi gw dibangunin dengan air teh ._. yah, kalo air sih biasa, ini knapa harus air teh gitu? kan lengket di sprei-_- ckckck... udah gitu gw
Yah, habis itu gw bersiap sarapan dan berangkat... di jalan sih adem ayem aja... seperti air mengalir lah, ngeflow gitu~ abisnya beragkatnya pagi sih, jadi macetnya juga masih tidur...
Nah, sampe di skolah tercinta Smansa... Belom Ada Orang *krik* sekali-lagi mohon diperhatikan... BELOM ADA ORANG *lebay* tapi ga lama kemudian ka jeka dateng gendong kahon, trus jalan ke arah mobil gw, abis itu bilang nitip kahon sambil berlalu dan meninggalkan kahon malang itu di pinggir jalan -___- Secepat gw mencerna info dari ka jeka, secepat itu juga gw ngambil kahon yang tergeletak naas di pinggir jalan itu... gw masukin ke mobil deh...
Ga lama kemudian, Imel dateng disusul dengan Bang Sam dan Efi... Dan, imel sms gw dari jarak ga lebih dari 10 meter ._. wkwkwk... gw nyamperin lah, sombong amat kalo ampe gw ga turun dari mobil... serasa pejabat apa gitu-_- Tapi pas lagi ngobrol sama efi sama imel, tiba-tiba nambah satu makhluk pakean putih-putih... yang semakin lama semakin mendekat~~~~ Bukan hantu woy........ tapi.......... ORANG GILA...... tadinya sih dia biasa aja, ya karna gw biasa juga.. duduk-duduk doang deket kita sambil ngedumel ga jelas.. Tapi tiba-tiba Bang Sam membuat pergerakan, dia agak menjauh, dan orang gila itupun mendekatinya... Yak!! Siip!!! Karena orang gila itu mulai bertindak tidak wajar, gw, efi, dan imel, langsung memutuskan buat masuk mobil gw.. karena apa?? Karena dia berteriak-teriak tidak jelas buuuung.... beginilah cuplikannya:
"bla bla bla MATI bla bla bla bla bla GUNAGUNA bla bla bla ORANG KAYA bla bla bla bla bla POCONG bla bla bla bla bla MATI bla bla bla bla bla MATI bla bla......" merinding gw bor-_-
Ka Stella, Bang Sam, Ka Yuyun, Ka Caca, sama Imel ampe ngosngosan gitu kejar-kejaran ama orang gila...
Dan pagi itu yang seharusnya anak Rohkris memulai harinya dengan berkat malah mendapat pencobaan *eh
Okeh, orang gila itu bisa diatasi lah... Akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke Gor Soemantri di daerah Kuningan naik mobil Ka naomi sama Ka Caca. Oh iya, yang belom tahu kita mau ngapain, gw kasi tau... Kita itu mau ikut Lomba Vocal Group Rohkris di ajang 28 Cup. Kita itu terdiri dari... Gw, efi, imel, bang sam, hosang, ka caca, ka naomi, ka stella, ka jeka, dan ka cava. Ga lupa juga ada official kita yang berjasa, yaitu ka Yuyun dan Ka Lisbeth.
Seperti yang kita tau, jalanan jakarta mulai mengeluarkan tabiat buruknya (re: MACET). Dan, setelah perjalanan panjang, ruwet, mumet, di Jakarta pihak 28 menelpon. Dan kita hampir didiskualifikasi. sekali lagi HAMPIR didiskualifikasi gara-gara terlambat. Hei teman, kita sudah berangkat pagi-pagi rabun gitu aja telat, mau brangkat jam berapa lagi? kalo ngutip kata-kata ka jeka nih yak "maap-maap aja ya, kita ini dari Depok" wkwkwk...
Untung saja, pihak 28 bermurah hati dan mengijinkan kita mengikuti lomba tersebut. Inilah saat-saat paling holy... Saat-saat kita udah ga sempet lagi latian. Saat-saat kita bener-bener ngandelin Tuhan dan latian beberapa hari yang lalu. Saat-saat kita cuma bisa tersenyum dibalik kepanikan kita masing-masing. Saat gw ngerasain It's our time pas tampil. Saat gw lupa koreo *keceplosan. Saat gw dengan berani menatap dalam-dalam mata jurinya *eyaaa. Saat kita mengawali lomba dan mengakhiri lomba dengan doa~ Holy deh pokoke.
Berhubung pengumumannya hari Sabtu nanti jadi kita
Nah dari sana kita naik busway ke arah ragunan. Tapi berhubung ada kerusakan pada salah satu transjakarta yang menghambat jalan, jadi kita harus naik sekali ke Karet baru bisa ke arah Ragunan. Ga lama setelah kita beli tiket bus transjakarta itu dataang *jengjengjeng*. Hey, bukan itu masalahnya, tapi masalahnya yang aik ke bus itu cuma gw sama Ka Stella. Yang lain ketinggalan.. Bzzzt....
Gw sih biasa aja, soal'a cuma naik sekali pemberhentian doang. Tapi sepertinya Ka Stella rada panik gitu.. wkwkwk... (damai ka steelll~). Sampe di Karet kita tuh bosen minta ampun. Itu bus agaknya salonan dulu kali ya? atau spa dulu? Ga boong deh, lamanya pol. Udah gitu Ka Stella beraduh-aduh ria (Damai lagi Ka Stelll ._.v) Tapi akhirnya datang jugaaa...
Dari situ kita langsung meluncur ke pemberhentian selanjutnya (re: Departemen Pertanian) dengan satu bus full team. Ka Yuyun yang sakit perut pun akhirnya dapet duduk di sana, trus ka Lisbeth menyusul duduk, Lalu ka Naomi, Imel, dan terakhir Efi. Sementara itu gw sama KaStella tetap berdiri dan sempet dibilag kaka ade sama ka Naomi, hehe... Bukannya mau sok kuat ga duduk, tapi gw emang ga suka duduk kalo di bus transjakarta, sensasinya ga dapet. Hehehe...
Setelah lika-liku lintasan buway, kita akhirnya sampai di departemen pertanian. Kita turun dan nungguin angkot s15. Tapi setiap angkotnya lewat selalu penuh-_-bzzzt... Kita sampe hampir depsresi dan hampir naik taksi.. ckckck... Tapi akhirnya kita bagi 2 lagi. Kali ini angkot pertama yang rada penuh dan sesak dipenuhi lagi oleh ke naomi, ka yuyun, ka stella dan ka jeka. Sisanya ga naik karna emang udah ga bisa naik. Trus sisanya nunggu angkot sambil ngemper pinggir jalan. Hampir pengen naik taksi lagi sampe akhirnya angkot merah bertuliskan s15 itu datang dan Kosong, wkwkwk...
Di angkot kita ngobrolin hal tijel bin ajaib. Angkot kedua ini isinya gw, imel, efi, ka Lisbeth sama ka Cava. Oh iya, seedar info, Ka caca, hosang, dan bang sam pulang duluan, makanya dari tadi ga disebut..
Kita mempercayakan perjalanan itu sama pak ketua (re: ka cava). Gw kira Ka Cava udah khatam sama jalanan ibu kota, ternyata perkiraannya masih ada yang eleset walaupun masih banyak yang bener. Ka Lisbeth ampe naik darah waktu ngobrolin arah angkot sama tempat berentinya, wkwkwk... Yasudala, yang penting tadi kita ngebolang... Toh kalo nyasar tinggal naik taksi ampe Depok *plakk*
Akhirnya sampailah kita di Margo, berkumpul kembali sama ka naomi, ka yuyun dan ka stella... Tapi ka jeka, ka cava, sama inel ga ikut.
Sampe di Margo kita langsung punya tujuan yang sama dan direncanakan, yaitu Solari* wkwk... makan puas sambil ngobrolin cowo *eh. Dari solaria kita lanjut ke nav, tapi gw sama efi ga ikut karna takut ga sempet. Jadi, gw sama efi pisah dari rombongan trus jalan ke gunung agung. Jam 3.30 sore kita berangkat dari Margo ke terminal, terus ke gereja deeeh~
Di gereja gw ngobrol sambil nemenin efi co sampe gw dijemput ama nyokap bokap yang kebetulan tadi ada di Merpati.. hehehehe~
Mungkin buat orang hari kaya gini itu udah biasa, tapi bagi gw, setiap momen kebersamaan adalah hal luar biasa yang ga akan pernah gw dapetin lagi secara persis seperti hari ini. Hey, setiap hari itu unik. Ditambah lagi dengan peristiwa dan manusia-manusia ajaib seperti kalian semua...
Gw bangga jadi anak Rohkris 1 Depok~
Salam Semangat,
-Stefany-
Minggu, 17 Juni 2012
Rhoza Kingdom (2)
Ayah, tak bisakah engkau menyapaku lagi? Tak bisa kah engkau kembali ke sisiku sekarang? Tak bisakah Ayah mengajariku cara menghapus luka yang engkau tinggalkan? Tak bisakah Ayah???
Chamer begitu terpukul. Tapi kata-kata itu.. kesedihan itu dipendamnya jauh di lubuk hatinya. Sehari setelah kematian Raja Leverian, pangeran Chamer sudah tersenyum kembali. Sangat cerah dan meyakinkan. Tapi, tentu saja tak bisa menipu sobat setianya. Sobatnya tau, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Mereka takut memberikan limun di atas lukanya yang masih basah. Mereka hanya bisa membalas senyuman itu. Mengikuti Chamer, mengikutinya seolah tak terjadi apa-apa.
Jash diangkat menjadi pemimpin Rhoza Kingdom untuk sementara, sampai Pangeran Chamer memenuhi semua syarat yang dibutuhkan. Dalam peraturan Rhoza Kingdom, seorang pangeran berhak menjadi raja apabila sudah menemukan kekuatan tersembunyi garis keturunan kerajaan. Dan sayangnya, membangkitkan kekuatan itu bukanlah hal yang mudah. Setiap generasi memiliki pengalaman yang berbeda. Dan tidak ada satu orang pun yang mengerti cara membangkitkannya kecuali keturunan kerajaan itu sendiri.
"Diam bukan jawaban" pikir Chamer. Ia berfikir untuk pergi menantang dirinya sendiri hingga kekuatan tersembunyi itu muncul. Hutan tumbal menjadi sasarannya. Tekadnya bulat sudah, tak ada yang bisa menghalanginya. Bahkan sobatnya sekalipun. Disiapkannya perlengkapannya hingga petang menjelang. "Esok hari, petualanganku dimulai" katanya sebelum terlelap.
Pagi datang tepat pada waktunya. Chamer pun bersiap meninggalkan kerajaan, bertemu dengan kejutan yang belum pernah ia temui, membahayakan dirinya, dengan harapan dapat membangkitkan kekuatannya. Sesampainya di gerbang kerajaan ia dikagetkan oleh Yacelyn yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Chamer!! Jangan tinggalkan kami di sini.. Aku ingin ikut.. Kemana pun.. Jangan biarkan luka itu membuatmu menderita. bagikanlah kepadaku. Aku ada untukmu Chamer.." Katanya dengan lantang. "Aku mencintaimu.." Bisiknya.
"..." Beku, tak ada jawaban. Entah apa yang Chamer rasakan.
"Hei, kau tidak ingin pergi tanpa persenjataan bukan?" Tukas Thomp.
"Jadi, kau anggap aku ini apa Chamer? Pertahanan tidak akan sekeren buatanku, pecundang" Kata Rein menyikut pinggang Chamer.
"Chamer, aku dan Iona akan ikut. Kami akan membantumu sobat, jangan harap kami akan tinggal di sini dengan kebosanan dan kejenuhan tanpa keusilanmu." Kata Eclipta disusul tawa Iona.
"Kalian tidak akan berdiam diri di gerbang selamanya kan? Ayo berangkat, ini bukan saatnya reuni kawan, ini saatnya bersenang-senang." Kata Sachiel menarik lengan Chamer yang masih terpaku.
Senyum, hanya senyum yang bisa Chamer berikan. Sobatnya, merekalah yang paling mengerti saat-saat untuk menenangkan hatinya. Ia berkata dalam hati...
"Ayah, engkau yang mempertemukan aku dengan mereka. Kau tahu aku akan sangat membutuhkan mereka. Kini, mereka selalu ada untukku, untuk Rhoza Kingdom. Akan kudapatkan kekuatan itu Ayah. Aku yakin, dengan mereka, aku pasti berhasil."
Tanpa memikirkan pernyataan cinta Yacelyn, Chamer melanjutkan perjalanannya bersama the seven pearl.
Bersambung~
Kamis, 14 Juni 2012
Rhoza Kingdom
Rhoza kingdom, kerajaan yang indah dengan raja menawan yang bijaksana bernama Leverian. Raja yang telah memimpin selama lebih dari 30 tahun itu memiliki putra mahkota yang bersifat usil dan baik hati bernama Chamer. Kerajaan itu damai dan diwarnai dengan kisah cinta sang putra mahkota.
Hari itu Raja Leverian mengajak putranya berbicara di ruang baca. Ia memerintahkan Jash untuk memanggil putra kesayangannya itu, namun Jash kembali hanya dengan secarik kertas bertuliskan "Sepertinya ayah butuh waktu untuk berjalan di taman mawar buatan ibu". Raja Leverian tersenyum, anaknya tau bagaimana menyentuh hatinya. Ya, selalu tau.
Raja memutuskan untuk mengikuti keinginan putranya. Dia berharap dapat menanggalkan beban sejenak dengan merasakan kembali kehadiran permaisuri kesayangannya di Taman Mawar itu. Taman itu hampir mirip labirin. Hanya penghuni kerajaan yang tahu keindahan yang tersimpan di dalamnya. Tempat itu, dulu, tempat sang permaisuri menghabiskan sebagian harinya. Duduk, diam, menulis, bernyanyi, melukis, semuanya tampak anggun dilakukannya. Sang putra mahkota pun tumbuh di taman mawar itu. Bermain bersama 2 putra dan 4 putri bangsawan yang tinggal di istana tersebut. Mereka biasa disebut "The Seven Pearl". Raja begitu menikmati suasana sore itu. Hangat dan nyaman. Ia duduk di sana, mengambil buku, dan mulai menulis.
Di tempat lain, the seven pearl sedang bersiap untuk berkuda. Masing-masing pribadi dengan kudanya yang berbeda. Saat itu, pangeran Chamer lupa bahwa seharusnya ia menemani ayahnya di taman mawar. Ya, salah satu kebiasaan buruk pangeran Chamer adalah dengan mudah melupakan hal yang penting. Tapi, sebagai bagian dari the seven pearl, Chamer bukan satu-satunya orang yang memiliki kelemahan. Mereka saling melengkapi.
Tromp, cuek, pantang menyerah, dan mampu membuat senjata yang mematikan. Rein, kasar namun berhati lembut, seorang pembuat strategi bertahan yang tangguh. Yacelyn, manja, cantik dan bersemangat, seseorang dengan insting yang tajam. Eclipta, sensitif, teguh dan anggun, seorang medis yang hebat. Iona, cerdas, pendiam dan teoritis, ahli pengukur dan tanaman obat. Sachiel, keras kepala, kuat, dan ceria, seorang pemanah unggul. Chamer, Tromp, Rein, Yacelyn, Eclipta, Iona, dan Sachiel, merekalah the seven pearl. Ksatria penerus Rhoza Kingdom.
Sore itu, Raja Leverian menulis semuanya dan tertidur dalam damai...
Hari itu Raja Leverian mengajak putranya berbicara di ruang baca. Ia memerintahkan Jash untuk memanggil putra kesayangannya itu, namun Jash kembali hanya dengan secarik kertas bertuliskan "Sepertinya ayah butuh waktu untuk berjalan di taman mawar buatan ibu". Raja Leverian tersenyum, anaknya tau bagaimana menyentuh hatinya. Ya, selalu tau.
Raja memutuskan untuk mengikuti keinginan putranya. Dia berharap dapat menanggalkan beban sejenak dengan merasakan kembali kehadiran permaisuri kesayangannya di Taman Mawar itu. Taman itu hampir mirip labirin. Hanya penghuni kerajaan yang tahu keindahan yang tersimpan di dalamnya. Tempat itu, dulu, tempat sang permaisuri menghabiskan sebagian harinya. Duduk, diam, menulis, bernyanyi, melukis, semuanya tampak anggun dilakukannya. Sang putra mahkota pun tumbuh di taman mawar itu. Bermain bersama 2 putra dan 4 putri bangsawan yang tinggal di istana tersebut. Mereka biasa disebut "The Seven Pearl". Raja begitu menikmati suasana sore itu. Hangat dan nyaman. Ia duduk di sana, mengambil buku, dan mulai menulis.
Di tempat lain, the seven pearl sedang bersiap untuk berkuda. Masing-masing pribadi dengan kudanya yang berbeda. Saat itu, pangeran Chamer lupa bahwa seharusnya ia menemani ayahnya di taman mawar. Ya, salah satu kebiasaan buruk pangeran Chamer adalah dengan mudah melupakan hal yang penting. Tapi, sebagai bagian dari the seven pearl, Chamer bukan satu-satunya orang yang memiliki kelemahan. Mereka saling melengkapi.
Tromp, cuek, pantang menyerah, dan mampu membuat senjata yang mematikan. Rein, kasar namun berhati lembut, seorang pembuat strategi bertahan yang tangguh. Yacelyn, manja, cantik dan bersemangat, seseorang dengan insting yang tajam. Eclipta, sensitif, teguh dan anggun, seorang medis yang hebat. Iona, cerdas, pendiam dan teoritis, ahli pengukur dan tanaman obat. Sachiel, keras kepala, kuat, dan ceria, seorang pemanah unggul. Chamer, Tromp, Rein, Yacelyn, Eclipta, Iona, dan Sachiel, merekalah the seven pearl. Ksatria penerus Rhoza Kingdom.
Sore itu, Raja Leverian menulis semuanya dan tertidur dalam damai...
"Anakku Chamer, tangguhlah dirimu dalam peperangan, bijaksanalah terhadap rakyatmu, kasihilah sahabatmu, hargailah tentara dan semua bawahanmu, kenanglah ayah dan ibumu, senyumlah untuk kemenangan, tegaplah menghadapi kekalahan. Carilah pasangan yang kau sayangi dan mampu mendukungmu memerintah Rhoza Kingdom. Karena dirimulah satu-satunya pangeran di negri ini. Habis sudah waktuku nak, kini aku harus menyusul ibumu, memberikanmu kesempatan untuk menapaki kuasa atas negrimu. Ingatlah nasihatku dan jadilah yang terbaik. Ayahmu, Leverian."
Hari itu Rhoza Kingdom berduka, Chamer merasakan kegetiran di hatinya, menyesalkan pertemuan terakhir yang dilewatkannya. Diukirnya kata-kata terakhir ayahnya itu di dalam hatinya. Kini, Pangeran Chamer menghadapi lembaran baru di hidupnya.
Bersambung~
Sabtu, 09 Juni 2012
Best Friend
Hayhay!! para blogwalkers :D
Apa kabaaar?? hehehe...
Sekedar info, gw lagi di comfortland nih~
Menggalau sendirian ditemani angin sepoi-sepoi entah dari mana #skip
Pertama, gw mau bilang Big Thanks sama Anastasia Gultom buat Sharing Session yang harusnya kita pake blajar tadi-____- wkwkwk...
Nah, langsung ke topiknya *dredemcess* BEST FRIEND
Seperti biasa, gw cuma mau share pendapat~
Pendapat lho! bukan ultimatum ataupun doktrin ._.
Perst, depinisi~
Dari arti katanya, Best artinya terbaik. Friend artinya teman. Jadi, artinyaterbaik teman Teman Terbaik. Tapi gw lebih seneng nyebutnyah sahabat... Haha... Gw yakin buat yang satu ini kalian udah pada tau semua~
Seken, seperti apa mereka
"Seperti apa" di sini bukan ngomongin muka lho! Kalo muka mah semua cewe itu cantik dan semua cowo itu ganteng yang bedain cuma takaran sama presentase kejelekannya #eh *plaaak* #skip. Sahabat itu sosok yang deket. Yang bisa diajak curhat. Yang nyambung kalo becanda. Yang seru diajak ngumpul. Yang bisa melakukan hal-hal gila dan menyenangkan bareng-bareng. Masalah sifat, ya itu mah tiap orang punya ciri khas ;)
Tert, Yang lebih dari Best Friend
Sebenernya sih Best Friend itu udah maksimal. Tapi, sekarang ini, banyak banget manusia manusii yang dengan gampang menyatakan kata sahabat. Apa sahabat itu dinilai dari seberapa seringnya ngumpul bareng? Atau berapa seringnya curhatcurhatan? Atau seberapa sering traktirtraktiran-___-? Kalo yang kaya gitu sih banyak. Nih ya, menurut penelitian dan riset yang gw lakukan ga lebih dari beberapa menit yang lalu itu, tingkat kekepoan manusia membuat mereka mencoba menjadi tempat terbaik untuk dijadikan tempat curcol. Terus, kalo ketemu temen yang nyambung, siapa sih yang ga suka ngumpul bareng. Bercanda, ngobrol, atau apapun itu.... kalo emang nyambung mah hayu aja agaknya.... Jadi, menurut gw ada tingkatan kekerabatan lagi diatas teman terbaik/sahabat, yaitu SAHABAT SEJATI
Port, Sahabat Sejati
Sahabat sejati (menurut gw) itu......
Seseorang yang ada di samping gw bukan saat gw pengen cerita, tapi saat gw ga bisa cerita. Seseorang ga perlu ngertiin gw. Seseorang yang membuat gw pengen selalu ada di samping dia. Seseorang yang tau apa yang gw butuhin tanpa harus gw bilang. Seseorang yang menawarkan dirinya buat selalu ada untuk gw. Seseorang yang membuat gw lupa angka kalo itungitungan sama dia. Seseorang yang tanpa mengucapkan kata sahabat akan terus terikat di hati gw. Seseorang yang membuat gw nyaman tanpa embelembel apapun. Yang melihat gw menjadi diri gw sendiri. Seseorang yang membutuhkan gw. Seseorang yang gw butuhkan. Seseorang yang menggantikan prioritas gw. Seseorang yang melengkapi gw. Dan terakhir, seseorang yang menyatu sama gw.
Menurut anda itu lebay? Menurut anda itu bohong? Menurut anda itu hanya ada di komik atau novel? Atau menurut anda sahabat seperti itu ga mungkin ada?
Itu tandanya anda belum merasakannya bung!! wkwkwk...
Sahabat itu bukan kata yang bisa dimainin gitu aja. Buat apa menyatakan sahabat, membuat banyak kenangan, kalo akhirnya itu cuma bisa dikenang. Kalo akhirnya itu cuma bertahan 1-3 tahun. Kalo akhirnya, 5 tahun mendatang bahkan kalian ga salaing nyapa. Buat apa?
Sahabat itu ada di saat suka dan duka. Klise memang, tapi ini sulit kalau sahabat hanya sebatas kata-kata.
"Sahabat itu KITA" -poke Hanny Bunny Boo
Miss you already Hannyparamonsta
Nite all :)
Apa kabaaar?? hehehe...
Sekedar info, gw lagi di comfortland nih~
Menggalau sendirian ditemani angin sepoi-sepoi entah dari mana #skip
Pertama, gw mau bilang Big Thanks sama Anastasia Gultom buat Sharing Session yang harusnya kita pake blajar tadi-____- wkwkwk...
Nah, langsung ke topiknya *dredemcess* BEST FRIEND
Seperti biasa, gw cuma mau share pendapat~
Pendapat lho! bukan ultimatum ataupun doktrin ._.
Perst, depinisi~
Dari arti katanya, Best artinya terbaik. Friend artinya teman. Jadi, artinya
Seken, seperti apa mereka
"Seperti apa" di sini bukan ngomongin muka lho! Kalo muka mah semua cewe itu cantik dan semua cowo itu ganteng yang bedain cuma takaran sama presentase kejelekannya #eh *plaaak* #skip. Sahabat itu sosok yang deket. Yang bisa diajak curhat. Yang nyambung kalo becanda. Yang seru diajak ngumpul. Yang bisa melakukan hal-hal gila dan menyenangkan bareng-bareng. Masalah sifat, ya itu mah tiap orang punya ciri khas ;)
Tert, Yang lebih dari Best Friend
Sebenernya sih Best Friend itu udah maksimal. Tapi, sekarang ini, banyak banget manusia manusii yang dengan gampang menyatakan kata sahabat. Apa sahabat itu dinilai dari seberapa seringnya ngumpul bareng? Atau berapa seringnya curhatcurhatan? Atau seberapa sering traktirtraktiran-___-? Kalo yang kaya gitu sih banyak. Nih ya, menurut penelitian dan riset yang gw lakukan ga lebih dari beberapa menit yang lalu itu, tingkat kekepoan manusia membuat mereka mencoba menjadi tempat terbaik untuk dijadikan tempat curcol. Terus, kalo ketemu temen yang nyambung, siapa sih yang ga suka ngumpul bareng. Bercanda, ngobrol, atau apapun itu.... kalo emang nyambung mah hayu aja agaknya.... Jadi, menurut gw ada tingkatan kekerabatan lagi diatas teman terbaik/sahabat, yaitu SAHABAT SEJATI
Port, Sahabat Sejati
Sahabat sejati (menurut gw) itu......
Seseorang yang ada di samping gw bukan saat gw pengen cerita, tapi saat gw ga bisa cerita. Seseorang ga perlu ngertiin gw. Seseorang yang membuat gw pengen selalu ada di samping dia. Seseorang yang tau apa yang gw butuhin tanpa harus gw bilang. Seseorang yang menawarkan dirinya buat selalu ada untuk gw. Seseorang yang membuat gw lupa angka kalo itungitungan sama dia. Seseorang yang tanpa mengucapkan kata sahabat akan terus terikat di hati gw. Seseorang yang membuat gw nyaman tanpa embelembel apapun. Yang melihat gw menjadi diri gw sendiri. Seseorang yang membutuhkan gw. Seseorang yang gw butuhkan. Seseorang yang menggantikan prioritas gw. Seseorang yang melengkapi gw. Dan terakhir, seseorang yang menyatu sama gw.
Menurut anda itu lebay? Menurut anda itu bohong? Menurut anda itu hanya ada di komik atau novel? Atau menurut anda sahabat seperti itu ga mungkin ada?
Itu tandanya anda belum merasakannya bung!! wkwkwk...
Sahabat itu bukan kata yang bisa dimainin gitu aja. Buat apa menyatakan sahabat, membuat banyak kenangan, kalo akhirnya itu cuma bisa dikenang. Kalo akhirnya itu cuma bertahan 1-3 tahun. Kalo akhirnya, 5 tahun mendatang bahkan kalian ga salaing nyapa. Buat apa?
Sahabat itu ada di saat suka dan duka. Klise memang, tapi ini sulit kalau sahabat hanya sebatas kata-kata.
"Sahabat itu KITA" -poke Hanny Bunny Boo
Miss you already Hannyparamonsta
Nite all :)
Jumat, 08 Juni 2012
Untaian benang warna warni
Seperti untaian benang warna warni
Satu tapi seribu
Saling mendominasi
Kadang merah
Biru Ungu Hijau
Ya..
Seperti benang warna warni
Yang tertutup kain abu-abu
Terlihat netral
Namun kelam
Ya..
Tetap untaian benang warna warni
Yang entah bagaimana
memiliki springkle putih
dibalik kain abu-abu
Hanya sang penguntai yang tau
Warna dan springkle itu
Mungkin tak selamanya
Hanya butuh waktu...
Waktulah yang mengungkapnya..
Untaian benang warna warni...
Satu tapi seribu
Saling mendominasi
Kadang merah
Biru Ungu Hijau
Ya..
Seperti benang warna warni
Yang tertutup kain abu-abu
Terlihat netral
Namun kelam
Ya..
Tetap untaian benang warna warni
Yang entah bagaimana
memiliki springkle putih
dibalik kain abu-abu
Hanya sang penguntai yang tau
Warna dan springkle itu
Mungkin tak selamanya
Hanya butuh waktu...
Waktulah yang mengungkapnya..
Untaian benang warna warni...
Langganan:
Postingan (Atom)