Sabtu, 28 November 2015

Malaikat-malaikat kecil

Sebenernya, ga mau segampang ini untuk menyatakan kehadiran malaikat. Sesungguhnya, gw juga ga tau malaikat itu kaya apa. Tapi, yang gw tau di deket gw ada tiga malaikat kecil yang hadir dan bertumbuh. Tanpa sayap, tanpa rok tutu, tanpa jubah-jubah putih. Mereka hadir di saat gw mungkin lagi hancur. Ga tau juga kenapa Tuhan percayain mereka ke gw. Satu hal yang pasti adalah mereka menjadi pendukung pemulihan gw.

Dunia sempat terlihat hitam
Sehari berjalan lebih lambat
sampai-sampai jam tidak terlihat bergerak

Kelam yang menghantui, terasa sudah menjadi teman
Teman hadir di saat apapun, dan itulah kelam

Satu per satu hubungan mulai berkarat
Hati mulai hambar
Fisik mulai mati
Semua perlahan

Namun, menyadari bahwa aku bukan satu-satunya
yang merasakan cobaan dan kesusahan
kengerian dan kedukaan
kesedihan dan keputus asaan

Sampai akhirnya, malaikat-malaikat ini datang
Perlahan-lahan memberi hiburan
bukan dengan sukacita semu
bukan dengan kata-kata kosong
tapi dengan kekhawatiran, kesusahan, dan kengerian
Yang sama-sama kami DOAKAN

terima kasih tiga malaikat kecil :)

Selasa, 24 November 2015

Usaha untuk setia

First, tepuk tangan buat x000 viewer (x disensor biar ga dibilang norak)

Hmm.. Kemudian, ada sedikit cerita tentag rumah. Ya, rumah. Menarik saat sadar kalo ternyata rumah sangat setia. Rumah ga pernah marah waktu ditinggal bahkan sama hampir semua penghuninya. Rumah ga ngambek sekalipun mungkin jarang diperhatiin atau diperhatiin saat momen-momen tertentu aja. Rumah memang kadang terbuang tapi selalu ada untuk tempat kembali pulang.

Mau belajar jadi rumah. Bagi mereka yang terbuang. Bagi mereka yang terhilang. Bagi mereka yang ga tau arah tujuan. Bagi mereka yang mencari tempat untuk pulang.

Tapi... sebelum itu...

Mau belajar jadi sahabat, yang kaya rumah. Apapun yang terjadi, tetap setia untuk tempat kembali pulang.

Pernyataan ini ga berarti gw udah pulih. Bukan berarti masalah gw hilang kandas ditelan angin selatan-_- Tapi, seperti yang sudah pernah terjadi, perlahan-lahan semuanya pulih saat membantu orang lain pulih.

Sekalipun rasanya cuma seonggok daging pembawa sial, tapi Dia bisa pake apa aja untuk jadi berkat.. Semoga saya masuk dalam kategori "apa aja" itu ya...

Hem, Good night people.. Have a nice dream.. Fighting!

Minggu, 01 November 2015

Semakin buruk dan memburuk

Batu yang terus terkikis panas, air, dan angin pun akan habis tak bersisa.

Bahkan aku tak sekuat batu.

Mencoba untuk ga mengasihani diri sendiri dan akhirnya dikurung dalam kata-kata menyiksa diri sendiri. Harus apa? Makin lama makin gelap, dan terlihat baik untuk meninggalkan semuanya.

Siapa yang peduli? Aku cuma manusia terlupakan yang bahkan ga layak jadi kenangan.