Senin, 23 Desember 2013

One Night at Medan

As you can read in the title, gw di Medan sekarang.. hohoho..

Satu malam galau yang menggetarkan. Abis baca novel dan dilanda cemburu. Cemburu sama tokoh-tokoh novel yang punya kisah hidup so sweet and sugar free... Hahaha..

Tapi sedetik kemudian, marasa sombong dan egois. Mungkin tokoh-tokoh itu (kalo bisa) cemburu sama gw yang punya kisah hidup nyata dan ga kalah manis. Disertai getir dan pait. Dan menyadarkan gw kalo getir dan pait itu bikin yang manis lebih berasa manis. Bahkan kelewat manis. Yegak Fi? Mel? haha.. Semakin kuulangi bertambah manisnya *sing*

Sebenernya seharian ini abis mikirin beberapa orang spesial. No name lah yaa.. But, surely special..

Mengenang.. mengenang... mengenang...

Terpikir arti kata kenangan. "Sweet memories". Kayanya kebanyakan kata sweet hari ini. Jangan-jangan gw overdosis *Aaatidaaaak* #lebay. Okay then, back to the topic. Arti kata kenangan...

Dan lo tau? selagi mikir lanjutan isi blog ini, ada KECOA superduper ganteng nyamperin gw seakan ngomong "mau ditemenin, neng?" hiiiiii... Sereem.. #skip

Kenangan itu... Sesuatu yang bisa dikenang kan ya? Yang pasti udah pernah dialami, atau paling engga dirasakan. Kenangan indah. Hal yang berharga dan sulit buat ilang. Tapi terkadang malah jadi piso yang menyayat hati yang rindu to the max. (ini bahasa kenapa gini deh?-_-)

Tapi, gw menemukan suatu fakta menarik. Berawal dari kebosanan gw akan kata "dulu....". Itu biasanya sih intro buat masuk ke fase yang namanya "mengenang". Sampe akhirnya gw sibuk dengan menelaah apasih sebenernya yang disebut kenangan? *sokribet*

Kenangan ada karena kita menganggap hal itu berharga. Yup! berharga. Baik sebagai pengalaman manis, maupun pengalaman yang mengajar. Yang pasti kenangan berlaku buat hal yang ga sedang terjadi.

Semuanya bisa dan kemungkinan besar akan berubah. Keadaan dan keputusan semuanya turut berperan. Tapi di saat semuanya tak lagi sama ada fasilitas unik yang namanya kenangan. Membuat kita ingat akan sesuatu yang penting. Berbeda di setiap kenangan. Ada yang bertugas mengingatkan visi. Ada yang bertugas mengingatkan kehangatan. Kekeluargaan. Senyuman. Tawa. Persahabatan. Dan kenyataan.

Kenangan bukan kutukan. Kenangan itu karunia. Karunia untuk bisa mengingat hal-hal bersifat kairos. Karna di saat-saat tertentu, kita butuh kenangan agar dapat kembali pada kenyataan. Kenangan harusnya bikin kita move on dan ga stuck.

Dan mengenang kalian, akan selalu membuat gw tersenyum. Mengingatkan visi gw. Dan menyembulkan harapan kalo suatu hari nanti, kita bisa ukir kenangan bareng lagi :)

Sekian lah buat kenangan.
Have a nice memories.
Good morning.
And keep Smile!!

Sabtu, 07 Desember 2013

Christmas is coming soon!!

Haiho, terlepas dari tulisan yang berat-berat *seberat gw* mari mulai mebahas salah satu hal paling nyenengin, gemesin, dan ditunggu-tunggu!! Apa itu?? Ya betull makan siang NATAL. Sebentar lagi NATAL.

Ada apa sih di natal? ko kayanya spesial banget siiih??

Di natal ada banyak banget hal yang bisa disyukurin. Dari TK nih ya, orang yang tipe-tipenya kaya gw asti nunggu-nunggu yang namanya kue natal sama penampakan pohon natal. Disaat yang lain mau baju natal, sepatu natal, dan bando natal (?) gw malah nunggu kue natal *krik*

Ini nih yang biasanya ditunggu. Yah, paling engga bentuk mentahnya lah yaaa… Apalagi yang pulang kampung atau main ke rumah oma opanya. Atau masih ada yang percaya sama santa trus bikin list harapan deeh. Mulai dari mobil-mobilan sampe pombensin-pombensin-an. Atau pasrah, tapi berharap mama papa bisa baca pikiran? Haha.. Yakali deh..
Kalo diliat di film-film bule sih, pagi-pagi abis kucek-kucek mata, ada hadiah di bawah pohon natal *so sweet*. Tapi kenyataannya, saya lebih perhatiin meja makan daripada pohon natal waktu baru bangun.. hehe..









Tapi pesona lampu-lampu sama hiasan di pohon natal ga kalah kece ko! Apalagi kalo gw sendiri yang hias, rasanya puas banget. Pengennya mah ngeliatin terus. Mulai dari ngerakit sampe nyolokin lampu natal. Kegiatan khas natal banget itu mah.








Terus, apa lagi nih yang ditunggu pas natal? Kumpul-kumpulnya? Acara natalnya yang heboh? Perayaannya? Kembang apinya? Dramanya? Teriannya? Gemerlap malam natal yang spektakuler di tiap daerah dan pelosok dunia? Apa sih sebenernya yang spesial dari natal?


Hehehe, sebenernya ga mau bahas ini seserius ini sih, cuma... ini bikin gw kepikiran..

Kita sering ungkapin kerinduan kita akan natal. Tapi, apa sih yang sebenernya membuat natal jadi penting? Makanan dan semua hal di atas tadi bisa ko kita dapetin selain di hari natal. Cuma labelnya aja yang beda. Jadi, apa yang bikin natal jadi istimewa?

Ayo kita bahas tentang kasih!

Kasih. Apa itu kasih? *nanya mulu fan-_-* Jadi, dari yang fany tau, kasih adalah sikap hati yang digambarkan melalui tindakan nyata dan tidak berdosa. Ah, ribet kan!! Mau simple? Coba inget-inget bukit golgota. Inget ada kejadian apa di sana. Inget siapa yang dihukum di sana. Inget kenapa Ia dihukum. Inget kenapa Dia mau dihukum seperti itu. Teman, itulah kasih.

Kasih emang sulit ditelaah. Kasih emang susah diartiin. Tapi kalo bingung kasih itu apa, ingatlah Dia yang mau mati di bukit golgota.

Terus hubungannya sama natal apa ya fan?-_-
Hubungannya, NATAL ITU KASIH. Bukan berarti natal itu memperingati hari penghukuman Kristus di kayu salib. Tapi natal adalah penggenapan kasih itu sendiri. Hari dimana Kasih telah digenapi melewati kelahiran Tuhan Yesus di kandang domba. Hari dimana Tuhan telah rela menyatakan dirinya, menanggalkan tahta agungNya demi menebus dosa manusia.

Ya, Natal spesial karna ada Kristus di dalamnya. Natal spesial karna kita tahu bahwa kita orang percaya dan kita telah diselamatkan. Dan penggenapan itu nyata.

Jadi, berbagi kasihlah di hari natal. Bersyukurlah di hari natal. Berlutut dan berdoalah di hari natal. Hadirkan Kasih, hadirkan Kristus di setiap langkah dan hembusan nafas kita. Buat dunia tahu, bahwa KASIH ITU NYATA.


GBU :)

Kamis, 05 Desember 2013

Malam Penuh Perenungan

Aku ingin berbagi banyak hal..

Tahukah kamu arti senyuman seorang nenek yang duduk berdampingan dengan kakek?
Tahukah kamu arti senyuman seorang suami yang diberi teh hangat oleh istrinya?
Tahukah kamu arti senyuman seorang guru melihat murid-muridnya lulus?
Tahukah kamu arti senyuman seorang sahabat yang melihat senyuman sahabatnya?
Tahukah kamu arti senyuman seorang anak yang dipeluk ibunya saat ia terjatuh?
Tahukah kamu arti senyuman seorang pedagang yang dagangannya habis terjual?
Tahukah kamu arti senyuman seorang murid yang mendapatkan nilai tertinggi?
Tahukah kamu arti senyuman anak kecil yang bermain di kolam renang?

Bandingkan dengan senyumanNya ketika satu domba terpanggil, berlutut, dan kembali berdoa di dalam namaNya.

Tahukah kamu arti tangisan seorang ibu yang ditinggal anaknya pergi berperang?
Tahukah kamu arti tangisan seorang pengemis yang tidak makan 2 hari lamanya?
Tahukah kamu arti tangisan seorang anak yang tersesat di tempat belanja?
Tahukah kamu arti tangisan seorang istri yang menanti suaminya yang tak kunjung pulang?
Tahukah kamu arti tangisan seorang sahabat yang tak lagi dianggap sahabat?
Tahukah kamu arti tangisan seorang ayah yang ditinggal anak istri untuk selamanya?
Tahukah kamu arti tangisan anak sebatang kara yang selalu tersenyum dalam kesehariannya?

Bandingkan dengan tangisanNya ketika satu dombanya kembali terjerat dan memilih untuk menyerah.

Aku tahu, bagi sebagian orang ini bukan persoalan besar. Hidup masih panjang dan selalu ada kesempatan untuk bertobat. Ini bukan masalah waktu, kawan. Ini masalah pilihan. Memilih untuk membuatNya tersenyum, atau membuatNya bersedih. Hey, kau anggap dirimu siapa, hingga kau permainkan Dia yang dapat menghancurkanmu tanpa berbuat apa-apa? hey, kau anggap dirimu siapa, hingga kau remehkan Dia yang tahu setiap detil pemikiranmu? kau pikir ini soal matematika? perhitungan untung rugi? atau soal taktik untuk mendapat keuntungan terbesar? Sadarlah, ini tidak main-main.

Bukan karena surga dan neraka ada maka kamu percaya. Tapi karena Dia yang menyelamatkanmu dari kematian kekal itulah maka seharusnya kamu percaya. Ya, Dia memang sangat baik. Tapi bukan berarti tidak ada kata terlambat. Yang benar, belum ada kata terlambat. Sekarang? Ya itulah saat yang tepat.

Ini soal pilihan. Bebas. Sangat demokratis. Utarakan pemikiranmu, teriakkan ketidaksetujuanmu. Silahkan, kawan. Tapi hanya ada satu kebenaran. Sadarlah, meneriakkan hal yang seharusnya kau tahu itu salah, berartikah? ingatlah, hanya ada satu kebenaran, yaitu Dia.

Dosa, dari dulu menghantui manusia. Dari dulu banyak orang memilih tunduk pada dosa. Kuno? orang-orang yang melawan dosa disebut kuno? mari kuulangi, dari dulu banyak orang memilih tunduk pada dosa, lalu saat sekarang ada yang berani melawan dosa bersamaNya kaubilang itu kuno? Ayolah, kau tahu jawabannya.

Pilihanmu. Berlama-lama dalam kubangan, atau memberi tangan untuk diselamatkan.