Takut.
Kini banyak hal berubah menjadi bayang.
Perasaan yang dulu menggebu mendadak hilang.
Mereka satu per satu pergi dan tak kunjung pulang.
Mampukah aku tetap menjadi rumah?
Mampukah aku menunggu tanpa keluh kesah?
Mampukah aku memstikan ini bukan tidakan yang salah?
Sampai saatnya tiba dan aku sadar aku terlalu takut.
Takut menjalin relasi baru
Takut terhisap kenyamanan semu
Takut hanya jadi sandungan batu
Bagi mereka yang berniat membantu
Aku ingin mengurung diri
Cukup atasi semua sendiri
Sampai nanti tiba waktunya pergi
dan rumah itu bukan diriku lagi
Tapi, ada sedikit api yang tak mau mati
Jauh di dalam hati ini aku merindu setengah mati
Terhadap mereka yang sangat kukasihi
Temanku menangis tertawa dan terus berbagi
Sebelum semua berubah menjadi ironi
Ini rindu, ini gelora yang membuncah
Ini rindu, ini perih dari luka yang selalu basah
Bukan lukaku, tapi luka mereka..
Yang nampaknya tak bisa kusembuhkan selamanya...
Teman, kemarin aku baru saja ikut Persekutuan Jumat di Smansa. Temanya, fellowship. Tahukah kalian? Sesaat setelah aku memandangi mereka, wajah-wajah yang penuh ekspresi itu, adik-adik kelas kita itu... aku ingat kalian.. Bagaimana dulu kita menjalin relasi tanpa memikirkan banyak hal lain.. Bagaimana dulu Tuhan menyatukan kita dalam wadah itu. Aku rindu.
"kasih bukan lagi kasih ketika menuntut"
aku mengasihi kalian. Sekarang dan selamanya. Sekalipun kalian tidak lagi mengasihiku. Sampai akhir hidup ini - yang mungkin ga lama lagi - aku mendoakan kalian. Cepat pulih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar