Kamis, 05 Desember 2013

Malam Penuh Perenungan

Aku ingin berbagi banyak hal..

Tahukah kamu arti senyuman seorang nenek yang duduk berdampingan dengan kakek?
Tahukah kamu arti senyuman seorang suami yang diberi teh hangat oleh istrinya?
Tahukah kamu arti senyuman seorang guru melihat murid-muridnya lulus?
Tahukah kamu arti senyuman seorang sahabat yang melihat senyuman sahabatnya?
Tahukah kamu arti senyuman seorang anak yang dipeluk ibunya saat ia terjatuh?
Tahukah kamu arti senyuman seorang pedagang yang dagangannya habis terjual?
Tahukah kamu arti senyuman seorang murid yang mendapatkan nilai tertinggi?
Tahukah kamu arti senyuman anak kecil yang bermain di kolam renang?

Bandingkan dengan senyumanNya ketika satu domba terpanggil, berlutut, dan kembali berdoa di dalam namaNya.

Tahukah kamu arti tangisan seorang ibu yang ditinggal anaknya pergi berperang?
Tahukah kamu arti tangisan seorang pengemis yang tidak makan 2 hari lamanya?
Tahukah kamu arti tangisan seorang anak yang tersesat di tempat belanja?
Tahukah kamu arti tangisan seorang istri yang menanti suaminya yang tak kunjung pulang?
Tahukah kamu arti tangisan seorang sahabat yang tak lagi dianggap sahabat?
Tahukah kamu arti tangisan seorang ayah yang ditinggal anak istri untuk selamanya?
Tahukah kamu arti tangisan anak sebatang kara yang selalu tersenyum dalam kesehariannya?

Bandingkan dengan tangisanNya ketika satu dombanya kembali terjerat dan memilih untuk menyerah.

Aku tahu, bagi sebagian orang ini bukan persoalan besar. Hidup masih panjang dan selalu ada kesempatan untuk bertobat. Ini bukan masalah waktu, kawan. Ini masalah pilihan. Memilih untuk membuatNya tersenyum, atau membuatNya bersedih. Hey, kau anggap dirimu siapa, hingga kau permainkan Dia yang dapat menghancurkanmu tanpa berbuat apa-apa? hey, kau anggap dirimu siapa, hingga kau remehkan Dia yang tahu setiap detil pemikiranmu? kau pikir ini soal matematika? perhitungan untung rugi? atau soal taktik untuk mendapat keuntungan terbesar? Sadarlah, ini tidak main-main.

Bukan karena surga dan neraka ada maka kamu percaya. Tapi karena Dia yang menyelamatkanmu dari kematian kekal itulah maka seharusnya kamu percaya. Ya, Dia memang sangat baik. Tapi bukan berarti tidak ada kata terlambat. Yang benar, belum ada kata terlambat. Sekarang? Ya itulah saat yang tepat.

Ini soal pilihan. Bebas. Sangat demokratis. Utarakan pemikiranmu, teriakkan ketidaksetujuanmu. Silahkan, kawan. Tapi hanya ada satu kebenaran. Sadarlah, meneriakkan hal yang seharusnya kau tahu itu salah, berartikah? ingatlah, hanya ada satu kebenaran, yaitu Dia.

Dosa, dari dulu menghantui manusia. Dari dulu banyak orang memilih tunduk pada dosa. Kuno? orang-orang yang melawan dosa disebut kuno? mari kuulangi, dari dulu banyak orang memilih tunduk pada dosa, lalu saat sekarang ada yang berani melawan dosa bersamaNya kaubilang itu kuno? Ayolah, kau tahu jawabannya.

Pilihanmu. Berlama-lama dalam kubangan, atau memberi tangan untuk diselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar