Hari ini, tepat tanggal 18 Februari 2014, seorang malaikat berjubah manusia dipanggil Yang Maha Pencipta. Amelia Aisyah, bagian dari SMAN 1 Depok, 12 IPA 3, Astrajingga.
Polos dan anggun sebagaimana perempuan idaman. Bukan hanya sebagai teman yang baik, tetapi juga penyayang dan tidak mudah marah. Murah hati dan berpendirian teguh. Hatinya halus seakan rapuh, tapi setiap air mata yang ia tumpahkan melambangkan hati sekuat baja yang diakhiri dengan senyuman.
Bertekad mulia untuk membantu saudara kita di Palestina. Menjadi dokter berhati malaikat dengan misi patriot dan sangat termotivasi untuk membantu dengan sepenuh hati. Amel mungkin punya banyak keinginan, punya banyak mimpi, tapi dia memilih cita-cita mulianya untuk dijadikan kenyataan.
Bukan hanya sendiri, tetapi dia menyebarkan semangat positifnya untuk setiap orang yang mengenalnya. Termasuk aku, yang sesungguhnya hanya mengenal Amel dari luar. Mendorong kami untuk terus setia belajar. Mengajari kami hal-hal yang sulit dimengerti. Membantu kami melakukan banyak hal.
Amel dan senyumannya, akan selalu ada di hati kami semua.
Hari ini angin berhembus
Air mengalir dan awan berarak
Seperti biasa
Hari ini matahari pancarkan sinarnya
Awan hitam tumpahkan muatannya
Seperti biasa
Tak pernah terlintas sedikitpun
Malaikat sepertimu harus terbang
Secepat kilat, satu kedipan saja
Hatimu yang hangat masih terasa
Dan akan terus terasa
Di antara kita
Astrajingga, Smansa
dan angkatan 35
Menggugurkan salah satu daunnya
Kamu tak pernah gagal
Daun itu tak pernah mati
Daun itu tak pernah layu
Mungkin dia hanya terbang, tidak tinggal
Menuju dunia yang abadi
Mengecap indahnya lebih dulu
Aku bukan pujangga
Mengenalmu pun baru segores pena
Bersamamu pun baru selembar jurnal hidup kita
Tapi Amelia Aisyah
Semangatmu yang sempurna
Mampu bangkitkan senyum kami semua
Kuatkan kami gapai cita-cita
Rest in Peace, Mel..
We always love you..